Musium MH
Thamrin ini merupakan bangunan khas Betawi yang terdiri dari satu lantai, dan begitu
masuk melewati gerbang museum, pengunjung akan disambut oleh patung MH Thamrin
besar berwarna emas. Tingginya sekitar dua meter, berdiri kokoh di tengah
halaman museum. Patung emas tersebut menghadap ke gerbang masuk, layaknya
seorang pemilik rumah saat menyambut tamu yang hendak berkunjung.
Museum ini
memiliki koleksi foto-foto dan benda-benda yang pernah digunakan oleh MH
Thamrin dulu. Seperti blangkon, sepeda, radio dan benda sejarah lainnya. Semua
benda ini dihibahkan oleh keluarganya untuk mengenang perjuangan MH Thamrin dalam
memperjuangkan tanah Betawi.
Disini semua
orang bisa melihat dan mengetahui kehidupan di zaman MH Thamrin, dan musium ini
bisa dijadikan sebuah pembelajaran tentang arti menghormati pahlawan yang
pernah memperjuangkan bangsa Indonesia dulu. Memang hanya cerita sejarah yang
tertinggal di dalam musium ini, tapi dari sejarah tersebut kita bisa belajar
bagaimana kita bisa meneruskan
perjuangan di masa yang akan datang untuk memperjuangkan bangsa
indonesia dari masalah yang ditimbulkan dari dalam bangsa kita sendiri dan dari
luar bangsa kita.
Sayangnya, musium MH Thamrin seakan
terlupakan oleh masyarakat Jakarta. Museum ini sudah jarang dikunjungi oleh
wisatawan karena lokasinya yang susah dijangkau oleh kendaraan. Museum yang
terletak di perkampungan ini harus dijangkau dengan berjalan kaki, sehingga
banyak wisatawan yang enggan datang ke museum tersebut. Dengan adanya perilaku
tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengimbau kepada rakyatnya.
“ Jasamu seperti lentera yang menyala, semangatmu seperti bintang yang bersinar, melupakanmu bagaikan matahari tidak akan muncul”
Jasa yang telah dilakukan oleh para pejuang kita
sangat menginspirasi orang untuk berjuang lebih baik lagi, dan melupakan
jasa-jasa para pejuang adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi, karna semua
kehidupan ini tidak lepas dariperjuangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar