Lain
hal dengan nama Mohammah Hoesni Thamrin,
rumahnya pun kini telah menjadi museum yang
bernama “ Husni Thamrin “. Rumah ini dibangun oleh Pemerintah Kolonial pada
abad ke-19 yang kemudian dibeli oleh MH Thamrin.
Kemudian rumah ini dijadikan untuk kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju
kemerdekaan dalam pembahasan konsep sumpah pemuda. Selain itu pertemuan-pertemuan
dalam menyusun strategi perjuangan, serta rapat-rapat pergerakan nasional.
Sehingga rumah ini dikenal sebagai “ Gedung Pemufakatan “.
Musium Husni Thamrin ini merupakan salah
satu musium di DKI Jakarta yang dikhususkan untuk mengenang jasa pahlawan
nasional Mohammah Hoesni Thamrin, seorang tokoh masyarakat betawi. Letak musium
Husni Thamrin ini berada di Jalan Kenari II Nomor 15. Musium ini tidak berada
dijalan besar, akan tetapi harus melewati perkampungan penduduk di jalan Kenari
yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau mengendarai mobil kecil. Musium
ini tetap berdiri kokoh dalam segi bangunannya, dan tidak meninggalkan unsur
Belanda dan Betawi dalam setiap ruangannya.
Musium Husni
Thamrin ini menawarkan berbagai aktivitas seperti melakukan pelayanan informasi
tentang perjuangan MH Thamrin, melakukan penelitian tentang MH Thamrin,
menyelenggarakan lomba-lomba untuk pelajar, pengetahuan
untuk selalu
mengingan perjuangan MH Thamrin, dan pertunjukan
sandiwara tentang MH Thamrin.
Waktu buka
Selasa –
Minggu : 09.00 – 15.00
Sabtu
: 09.00
– 13.00
Tiket Masuk
Dewasa : Rp
5.000
Mahasiswa : Rp 3.000
Pelajar
atau anak-anak : Rp 2.000
“ Rumahku adalah Istanaku “
Rumah adalah salah satu kebutuhan penting yang sangat
dibutuhkan oleh semua orang, rumah adalah bagaikan istana yang tidak pernah
dilihat dalam segi bentuk ataupun luas
rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar